Senin, 29 Desember 2014

Penutupan LaLiga Dengan Penyerahan Piala

Penutupan LaLiga Dengan Penyerahan Piala

dihadiri oleh Menegpora Andi Mallarangeng, Ketua Umum PSSI Nurdin Halid, Ketua LPI Nasional, Prof. Thoho Qolic Muthohir, Ph.D., Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga DIY, Prof Suwarsih asosiasi, Ph.D dan jajaran senior lainnya. Acara diawali dengan tarian yang disebut sportif yang kental dengan kostum dan nuansa budaya khas Indonesia, seperti reog dan tari Kecak. Tarian ini dilakukan oleh sekitar seratus penari yang mengelilingi lapangan. Kerumunan di stadion Mandala Krida daya tarik utama, berbeda dengan biasanya.

Menegpora resmi ditutup oleh Andi Mallarangeng mengucapkan selamat SMP, PT yang memenangkan pertandingan, sedangkan untuk yang kalah jangan putus asa dan selalu berlatih untuk menjadi kader berikutnya. Untuk Andi juga menekankan pentingnya perhatian baik dari kepala sekolah, guru mempersiapkan siswa mereka untuk dapat mengikuti acara serupa di masa yang akan datang kesempatan. Mengatakan ia mengharapkan akhir tahun 2010 - 2015 dapat menjadi titik kebangkitan sepakbola Indonesia menghidupkan kembali semangat "Macan Asia", atau setidaknya bisa menjadi yang terbaik di Asia Tenggara. "Sepakbola Indonesia Harus Bangkit", katanya.

Penyerahan Piala menjadi klimaks dari Penutupan LPI 2010, Puluhan Piagam dan 13 Piala mencakup tiga Piala Presiden, Enam Piala pencetak gol terbanyak, Three Cups ter-Fairplay Tim dan One Cup penghargaan pelatih terbaik. Untuk kategori junior, piala diterima oleh presiden SMP 13 DIY, SMU Darussalam Tangsel, dan Universitas Budi Luhur. Sementara pencetak gol tertinggi Piala diperoleh Hadi Wibowo, SMP Bangkalan dengan 11 gol, mega Nanda, SMP 8 Sekayu Muba dengan 8 gol, Syarif Hidayat Universitas Negeri Padang dan beberapa atlet lainnya yang memenuhi jumlah enam trofi dalam bentuk sepatu bola bersama dengan uang hadiah. Ter-Fairplay Piala Tim diserahkan ke SMP 8 Sekayu Muba, SMA Darussalam Tangsel, dan STAIN Palopo. Sementara pelatih terbaik penghargaan diserahkan kepada Walikota Palopo, HPA, Tenriadjeng.

Tampak peserta dari UBL Jakarta, Universitas Negeri Yogyakarta dan SMA Darussalam Tangsel yang "seragam" mengenakan kemeja batik saat menerima penghargaan. Akhir acara setelah penutupan, para peserta dan pemenang di lapangan ramai mengambil foto baik dengan kerabat atau "lawan permainan", sambil menjabat tangan dan saling mendukung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar